Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAW (part.2)
Detik-detik Wafatnya
Rasulullah SAW (part.2)
Wasiat-wasiat Rasulullah SAW
“Ya Rasulullah, berwasiatlah kepada kami,”ujar para
sahabat.
Kala itu, di antara yang diwasiatkan Rasulullah SAW, ”Berwasiatlah
kalian terhadap para wanita dengan kebaikan.’
Wasiat ini menyinpan makna yang luar biasa yang beliau
katakan di saat beliau hendak mengucapkan salam perpisahan kepada sekalian
umatnya. Maknanya agar kita mewujudkan hubungan yang baik sesama kita
sepeninggal beliau, yang dengannya kehidupan akan berjalan harmonis. Beliau
mewasiatkan ini agar kita dapat menggapai kehidupan yang sebenarnya, yaitu
tatkala kita menjalani kehidupan ini penuh dengan kebaikan.
Beliau juga berwasiat, “ Dan berwasiatlah kalian
dengan baik terhadap keluargaku.” Beliau ingin kita dapat terus hidup
berkesinambungan dengan beliau.
Kenapa beliau mengatakan “ keluarga” yang dinisbahkan
sebagai keluaga beliau, “keluargaku”. Hal itu disebabkan beliau ingin
mengajarkan kepada kita bahwasanya perpindahan beliau dari alam dunia tidak
dimaksudkan sebagai terputusnya hubungan umat dengan beliau. Seakan beliau
mengatakan,”Hubungan kalian denganku tak akan terputus sekali kalian berhubungan
dengan keluargaku.”
Wasiat beliau lainnya,”Janganlah kalian menjadi
kafir selepas kepergianku dan janganlah kalian berperang satu sama lain.”
Beliaupun terus berwasiat kepada para sahabat dengan
wasiat-wasiat lain yang beliau berikan kepada mereka.
Sebagian diantara mereka mengatakan,” Ya
Rasullullah,jika engkau wafat,siapakah yang akan memandikanmu?” Beliau
menjawab, “Seseorang di antara ahlul baytku.”
Hati merka amat tersentuh dengan perpisahan yang akan
mereka lalui,perpisahan antara mereka dengan Rasulullah SAW.
Kemudian mereka berkata lagi, “Dengan apa engkau kami
kafankan?”
Saat melihat rasa gundah melanda hati para
sahabatnya,air mata Rasulullah SAW pun berlinang.Beliau menjawab,” (Bahan)
dalam pakaianku ini,atau kain dari Yaman, atau jubah dari Syam,atau kapas dari
Mesir.”
Abubakar Mengimami Shalat
Mereka terus bertanya kepada Rasulullah SAW dengan
pertanyaan lainnya.Setelah benyaknya pertanyaan sebagai persiapan bagi para
sahabat bila sewaktu-waktu Rasulullah SAW wafat dan meninggalkan mereka,Rasulullah
SAW pun menangis. Lalu beliau bersabda,”Berlaku lembutlah kepada nabi
kalian.”Kemudian beliau berdiri, melangkah pulang, dan memasuki rumah
beliau.Beliau pun merebahkan diri di pembaringan.
Di saat yang sama, rasa bimbang semakin menggelayuti
hati para sahabat. Kemudian mereka meninggalkan pekerjaan dan urusan mereka dan
berkeliling di sekitar rumah Rasulullah SAW dan masjid beliau. Mereka ingin
mengetahui perkembangan berita tentang Rasulullah SAW. Sampai tiba pada waktu
shalat,sedangkan imam mereka (Rasulullah SAW) tidak kunjung keluar untuk shalat
bersama mereka. Para sahabatpun semakin bertambah bimbang.
Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Aisyah RA, “Perintahkan
Abubakar untuk mengimami shalat.” Aisyah RA (putri Abubakar RA) berkata
kepada beliau, “Ayahku seorang yang kurus dan aku khawatir ia akan menangis dan
tak sanggup berdiri. Mintalah dari umar, ya Rasulullah.”
Rasulullah SAW menjawab, “Kalian seperti sahabat
Nabi Yusuf AS. Perintahkanlah Abubakar untuk mengimami shalat.” Abubakar RA
pun bangkit mengimami jama’ah shalat fardhu yang pertama dan shalat-shalat
berjama’ah berikutnya.
Bersambung…
Sumber: Majalah Alkisah
Sumber: Majalah Alkisah
0 komentar:
Posting Komentar